IPMAFA—PUSAT FISI, Pesantren memiliki lokalitas keilmuan yang unik dan khas, serta kekayaan tradisi yang penting dan sarat dengan nilai. Tidak hanya terbatas pada ilmu fiqh, akan tetapi termasuk ilmu-ilmu pengobatan khas pesantren, bahasa, metode pengajaran kitab kuning, dan naskah-naskah Islam. Pesantren juga kaya akan sumberdaya pengarang kitab dan penyalin. Kekayaan pesantren itu dapat dibuktikan melalui penelitian filologi. Dalam konteks pesantren, hasil penelitian filologi mampu menunjukkan bahwa lokalitas pesantren itu sendiri adalah core, tidak sekedar pheri-pheri.
Tema tentang “Pesantren dan Naskah Nusantara” menjadi pembahasan menarik dalam diskusi Forum Kamisan yang diadakan PUSAT FISI Jumat, 26 Februari 2016 lalu, dengan menghadirkan Dr. Mahrus el Mawa sebagai narasumber. Diskusi berjalan serius namun hangat menyoal urgensi penelitian filologi terhadap kekayaan kitab-kitab yang ditulis Kiai-kiai di pesantren lokal, misalnya Kajen dan sekitarnya.
Filologi sendiri menjadi lebih unggul daripada tahqiq secara metodologis, akan tetapi filologi tidak berkembang dengan baik, khususnya di kalangan pesantren karena tidak banyak filolog Indonesia yang berlatar belakang santri. Kondisi itu kemudian disikapi dengan kebijakan baru di kalangan akademisi bahwa di setiap UIN maupun IAIN harus memiliki mata kuliah filologi. Kebijakan tersebut sekaligus merupakan upaya mendekatkan akademisi dengan pemikiran ulama dan para pemilik naskah. Di sisi lain, kebijakan itu merupakan upaya pembuktian bahwa hasil pemikiran ulama nusantara mampu mengcounter pemikiran orientalis.
Dalam paparan materinya, Dr. Mahrus menyampaikan bahwa peluang filologi pesantren masih terbuka luas, kondisi ini menjadi poin penting bagi masyarakat dan akademisi berlatar belakang santri untuk melakukan filologi terhadap kitab-kitab dan naskah Islam nusantara yang lahir dari pesantren. Pesantren memiliki kekayaan tradisi keilmuan yang layak disandingkan dengan negara-negara di jazirah Arab maupun dalam skala internasional. Untuk membuktikannya, di sinilah penelitian filologi menjadi penting terhadap pengungkapan fakta-fakta dari naskah-naskah atau manuskrip kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama’ nusantara yang mengasuh pesantren di zaman dahulu. Kekayaan ilmu dan tradisi pesantren penting untuk diungkap dalam rangka menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi yang besar dalam kontribusinya dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Oleh karena itu, PUSAT FISI juga harus melibatkan diri untuk memunculkan temuan-temuan besar bahwa fiqh Indonesia juga sangat kaya.