Redaksi IPMAFA - Jumat (26/05/2023), Diskusi Forum Kamisan Mahasiswa Pusat Studi Pesantren dan Fiqh Sosial Institut Pesantren Mathaliul Falah (PUSAT FISI IPMAFA) kembali digelar di Halaman Kaca Lantai II IPMAFA. Kali ini bertajuk Etika Politik dalam Perspektif Fiqh Sosial.
Diskusi mahasiswa lintas prodi IPMAFA tersebut dimulai pukul 14.00 WIB. Forum dibuka langsung oleh moderator Iqbal Kafabillah, Mahasiswa PBA semester II, dilanjutkan pemantik diskusi Budi Andarso, Mahasiswa PGMI semester VI.
Dalam pemaparannya, Budi menyampaikan materi terkait pembagian politik menurut Kiai Sahal. Hal ini sebagaimana dilansir dari fisi.ipmafa.ac.id dalam Etika Politik: Belajar dari Kiai Sahal, oleh Munawir Aziz.
Budi menyampaikan Kiai Sahal membagi politik menjadi tiga kerangka. Ketiga kerangka tersebut adalah politik kebangsaan, kerakyatan dan kekuasaan.
“Menurut Kiai Sahal, politik kekuasaan merupakan wilayah dari partai politik untuk berdialog maupun berkompetisi dalam merebutkan ruang-ruang kekuasaan dan struktural,” tutur Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) IPMAFA terpilih tersebut di hadapan peserta diskusi.
Budi menambahkan, kerangka politik kebangsaan dan kerakyatan adalah suatu ijtihad politik sebagai upaya memperjuangkan prinsip dan nilai-nilai keagamaan, tanpa terjebak hanya pada proses kontestasi perebutan kekuasaan. Selain itu politik kebangsaan dan kerakyatan merupakan siyasah 'aliyah atau politik tingkat tinggi.
“Dengan demikian etika berpolitik yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam rangka membawa kesejahteraan rakyat, serta kedudukan politik dijadikan sebagai wasilah atau strategi dan cara untuk membawa kemaslahatan umat merupakan etika politik level tinggi yang disebut Siyasah 'Aliyah dan sesuai dengan pandangan Fiqh Sosial,” paparnya.
Usai materi disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Peserta terlihat aktif saling menanggapi, bertanya dan berdiskusi terkait materi yang telah disampaikan hingga acara berakhir pukul 16.00 WIB.
Perdalam Pemahaman
Pada kesempatan yang berbeda, penanggung jawab kegiatan Ahmad Bastomi, menyebutkan bahwa tujuan diskusi forum kamisan adalah untuk memfasilitasi mahasiswa memperdalam pemahaman mengenai pemikiran Kiai Sahal terkait Fiqh Sosial, dan juga menambah pengetahuan dan gagasan baru yang dapat mengembangkan wawasan mengenai suatu hal.
“Selain menambah relasi, diskusi dapat membantu membentuk pola pikir mahasiswa yang kritis karena dalam forum diskusi seringkali membahas isu-isu yang dibahas di masyarakat, semoga dapat memotivasi mahasiswa lain untuk mengikuti forum diskusi ini” terang Bastomi.
Hal senada juga disampaikan salah satu peserta aktif, Nadia Ma’unatul Laili. Mahasiswa Prodi PMI tersebut menuturkan bahwa mengikuti diskusi ini sangat bermanfaat. Hal ini mengingat PUSAT FISI memilih tema yang jarang diangkat diperkuliahan sehingga dapat menambah ilmu dan pemikiran baru.
“Dan saya pribadi senang mengikuti acara seperti ini karena dapat mengasah public speaking. Jadi bagi mahasiswa jangan ragu. Ayo segera gabung di Forum Kamisan selanjutnya!!,” ajak Nadia (Nis-03/Uha-01)